Blogger news

Minggu, 10 Januari 2016

Rangkuman

RANGKUMAN
Tahap-tahap Penelitian Bahasa

Ilmu bahasa berusaha mencari keteratuarn atau kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang ditelitinya (Chaer,1994:11). Untuk menemukan kaidah-kaidah itu, diperlukan penelitian yang sistematis. Penelitian yang sistematis adalah penelitian yang dilaksanakan dengan melewati tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan laporan hasil penelitian. Berikut ini paparan ketiga tahap penelitian yang disajikan.
A.    Persiapan Penelitian
Tahap persiapan penelitian adalah tahap ketika peneliti mulai mempersiapkan diri untuk merencanakan penelitian. Pada tahap ini, ada tiga langkah yang dapat dilakukan, yaitu menentukan topik penelitian, melaksanakan studi kepustakaan, dan menyusun rancangan penelitian.
Topik penelitian dapat ditentukan lewat pengalaman di lapangan atau studi kepustakaan. Yang dipertimbangkan dalam penentuan topik penelitian adalah apakah topik penelitian layak untuk diteliti. Pertanyaan yang perlu dijawab dalam penentuan topik adalah “sejauh manakah topik penelitian itu sudah pernah diteliti sebelumnya” (Steinhauer,1990:49). Di samping itu, dalam memilih dan menetapkan topik penelitian, dengan dilandasi oleh pendapat (Semi,1993:33), perlu diajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a.       Apakah topik penelitian yang ditemukan penting untuk diteliti?
b.      Kalau penting, apakah kepentingannya itu untuk peneliti sendiri, bagi masyarakat, para penulis, atau pengembangan ilmu bahasa?
c.       Kalau penting bagi masyarakat dan pengembangan ilmu bahasa, apakah topik penelitian itu dapat dan mungkin diteliti?
Studi kepustakaan bermafaat untuk memantapkan tujuan penelitian. Dengan studi kepustakaan, penelitian akan memperoleh gambaran yang memadai tentang kerangka acuan, ruang lingkup masalah yang diteliti,dan gambaran hasil peneliti. Menurut Semi (1993:11), studi kepustakaan dapat membantu dalam pengembangan teori penelitian, bahkan dapat pula segaligus melakukan perumusan masalah atau menyempurnakan perumusan masalah yang sudah dibuat sebelumnya.
Rancangan penelitian disusun setelah topik penelitian ditentukan. Yang dimuat dalam rancangan penelitian meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, tinjauan pustaka,landasan atau kerangka teori, hipotesis (kalau ada), cara penelitian, dan jadwal penelitian. Rancangan penelitian itu disusun demi keterangan penelitian yang akan dilaksanakan. 
B.     Pelaksanaan Penelitian
Ada dua tahap yang ditempuh dalam pelaksasaan penelitiaan di bidang bahasa, yaitu penjaringan, atau penyediaan (menurut istilah Sudaryanto, 1993:131-143), pengorokan data. Penjaringan data digunakan dalam arti “pengumpulan, penyediaan, pengklasifikasikan, dan penataan data secara sistematis”. Prinsip yang dipegang dalam data itulah objek penelitian dapat dikenali.
Penjaringan data hanya dapat dilakukan dengan baik apabila penelitian menghayati objek yang diteliti. Penghayataan yang dimaksud bukan sekedar “hal mengetahui”, melainkan lebih dari itu,”hal mengetahui plus”, yang secara teknis dapat disebut “pemahaman”, yang diperoleh bukan hanya sekedar dengan pikiran yang bekerja (menangkap objeknya) secara diskursif, berurutan setahap demi setahap, sebagaian demi sebagian, melainkan juga dengan instuisi yang bekerja (menangkap objeknya) secara serta merta, sekaligus, dan menyeluruh atau total (Sudaryanto, 1992:45-46)
Yang perlu diperhatikan dalam penjaringan data adalah bukan banyak atau melimpahnya data, melainkan kehandalan, kesahihan dan kelengkapandata yang terjaring. Data dinyatakan handal jika mewakili corak bahasa yang menjadi objek penelitian dan diperoleh dari sumber tertulis atau lisan yang terpercaya, sahih jikalau handal berhubungan dengan masalah yang menjadi objek penelitian, data lengkap jika melingkupi seluruh masalah yang dihadapi dalam objek penelitian (Steinhauer,1990:51).
Penjaringan data berakhir apabila telah tertranskripsi dan tertata secara sistematis (Sudaryanto,1992:58).transkrip berkaitan dengan pencatatan data, sedangkan ketertataan secara secara sistematis berhubungan dengan klasifikasi data. Transkrip itu dapat berupa transkrip fonetis, transkrip fonemis, atau transkrip ortografis. Klasifikasi data yang baik adalah klasifikasi yang gayut dengan masalah yang diteliti dan dionarkan.
Data dapat dijaring dari sumber lisan atau sumber tertulis. Pernyataan yang harus dijawab sehubungan dengan penjaringan data itu, menurut Steinhauer (1990:49), adalah
a.       Sejauh mana data penelitian sebelumnya dapat disamakan dengan data yang diperlukan untuk penelitian kita (apakah dari dialek atau ragam yang sama)?
b.      Sejauh mana data itu handal (ejaanya, teknik penjaringannya, jumlahnya) sehingga masih dapat kita pakai untuk penelitian sendiri?
c.       Sejauh mana pengamatan tentang data itu masih dapat dianggap sahih, baik dari segi cakupannya (menyeluruh atau sebagian) maupun dari segi implikasinya (bertentangan atau tidak dengan penemu lain), dan teori melatar belakanginya (masih berlaku pada dasarnya atau sudah tidak lagi) dan sejauh mana pengamatan itu relevan untuk penelitian kita?
d.      Sejauh mana gejala yang mirip gejala yang kita pernah teliti sebelumnya dan sejauh mana hasil penelitian itu bisa menimbulkan gagasan tentang arah penelitian?
Pemorokan atau analisis data dilakukan setelah data yang terjaring diklasifikasikan dan ditata secara sistematis. Menganalisis data berarti mengamati, membedah atau mengurai, dan memburaikan atau memorahkan masalah yang terkandung dalam data itu (bdk. Subroto,1992:55). Prinsip yang dipegang dalam pemorakan data itu adalah menyamakan hal-hal yang sama dan membedakan hal-hal yang memang berbeda. Sementara itu, yang dijadikan pedoman dalam menggunakan pengetahuan tentang bahasa lain untuk memorakkan bahasa tertentu adalah “boleh dirangsang asal jangan dikekang” (Steinhauer,1990:53).
Analisis data berakhir setelah semua masalah yang dihadapi terporahkan atau teranalisis dengan hasil yang berupa kaidah objek sasaran yang diteliti. Kaidah yang ditemukan itu, menurut Sudaryanto (1993:7), menampakan tiga jenis aspeknya sebagai berikut:
a.       Lingkup jangkauan (damain, ranah) berlakunya kaidah (yang dibatasi atau dikendalaioleh constraintnya).
b.      Macam, jenis atau tipe (ada beberapa macam).
c.       Hubungan pendasaran antar kaidah (mana dari sekian kaidah yang ditemukan itu merupakan kaidah pokok atau kaidah dasar).

C.    Pelaporan Hasil Penelitian
Suatu penelitian dinyatakan selasai apabila hasil pemorakan atau penganalisisan data yang telah dikerjakan oleh peneliti telah ditulis dan disajikan dalam laporan (yang dapat berbentuk makalah, laporan penelitian, skipsi, teisis, atau disertasi). Dalam laporan tertulis itulah deskripsi atau bahkan kaidah-kaidah yang telah dihasilkan dari kerja analisis dipaparkan.
Hasil pemarokan data dapat dilaporkan secara skematis, matematis, dan deskriptif. Prinsip yang dipegang dalam menyusun laporan hasil penelitian itu adalah “mengedepankan” hal-hal yang penting dan “mengemudiankan” hal-hal yang kurang penting.

SUMBER
Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. “Pengantar Penelitian Bahasa”. Yogyakarta : Carasvali Books.

Contoh Menulis Karya Ilmiah



Contoh pembuatan makalah
Sebelum kita membahas bagaimana cara membuat sebuah makalah, ada pentingnya Anda mengenal lebih dalam tentang apa yang disebut makalah itu sendiri. Apa saja kategorinya dan Apa perbedaannya dengan Paper dan Jurnal Ilmiah? Banyak orang berpikir bahwa makalah, paper dan jurnal ilmiah adalah produk yang sama namun sebenarnya ketiga jenis karya tulis ini memiliki karakter dan tujuan yang berbeda.
Definisi Makalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makalah diartikan dalam dua hal. Yang pertama adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum di suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan. Yang kedua didefinisikan sebagai karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.
Jika kita ingin melihat lebih dalam arti makalah menurut beberapa ahli maka akan ada semakin banyak definisi. W.J.S Poerwadarminta pada tahun 1994 mengartikan makalah sebagai uraian tertulis yang membahas suatu masalah tertentu yang dikemukakan untuk mendapat pembahasan lebih lanjut.Tanjung dan Ardial juga mengartikan makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan disertai analisis yang logis dan objektif.
Sedangkan Badan Standarisasi Nasional (BSN) menulis bahwa sebuah karya tulis disebut makalah jika memenuhi beberapa syarat berikut; makalah merupakan pemikiran sendiri, belum pernah dipublikasikan, mengandung unsur kekinian dan bersifat ilmiah.
Perbedaan Makalah, Paper dan Jurnal Ilmiah
Karakteristik sebuah Makalah
  • Makalah membahas atau menelaah suatu kajian literatur yang sudah ada atau dari laporan pelaksanaan kegiatan lapangan.
  • Makalah umumnya dibuat untuk dipresentasikan pada suatu seminar, sidang, atau diskusi.
  • Bagian pokok yang harus ada pada makalah adalah Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan.
Karakteristik sebuah Paper
  • Paper berupa karya tulis ilmiah yang biasa digunakan untuk mendokumentasikan sebuah penelitian yang baru. Namun tidak menutup susunan paper juga digunakan untuk review penelitian yang sudah ada.
  • Terdiri dari tiga bagian pokok yaitu Topik, Data, dan Argumen.
Karakteristik sebuah Jurnal Ilmiah
  • Jurnal Ilmiah berupa media kumpulan karya ilmiah yang diterbitkan setiap kurun waktu tertentu.
  • Sebelum di publikasikan, Jurnal Ilmiah  harus melewati proses peer-review untuk menyeleksi dan menentukan apakah sebuah paper atau makalah yang di submit ke jurnal tersebut layak diterbitkan atau tidak. Proses peer-review dilakukan oleh satu atau beberapa pemeriksa yang juga merupakan ahli atau akademisi di bidang yang dikaji.

Kategori Makalah

Berdasarkan jenis kajian yang dibahas, Fauzy Ahmad mengkategorikan makalah menjadi 3 jenis yaitu
  1. Makalah Deduktif yaitu makalah yang didasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan permasalahan yang dibahas
  2. Makalah Induktif adalah makalah yang ditulis berdasarkan data empiris yang bersifat objektif berdasarkan apa yang diperoleh dari lapangan namun tetap relevan dengan pembahasan
  3. Makalah Campuran yaitu makalah yang disusun atau ditulis berdasarkan kajian toritis dan data empiris. artinya makalah campuran ini adalah penggabungan antara makalah deduktif dan makalah induktif.
Pada makalah campuran dapat dibagi lagi menjadi 6 jenis:
  1. Makalah Ilmiah - makalah ini biasanya membahas permasalahan yang ditulis dari hasil studi ilmiah dan jenis makalah ini tidak berdasarkan pendapat atau opini dari penulis yang bersifat subyektif
  2. Makalah Kerja - biasanya makalah ini diperoleh dari hasil sebuah penelitian dan memungkinkan seorang penulis makalah tersebut berargumentasi dari permasalahan yang dibahas yang didapatkan dari sebuah proses penelitian dan itu artinya opini yang bersifat subyektif dari penulis lebih memungkinkan pada makalah jenis ini
  3. Makalah Kajian - isi dari makalah ini biasanya sebagai sarana pemecahan suatu masalah yang bersifat kontroversial
  4. Makalah Posisi - istilah ini digunakan untuk karya tulis yang disusun atas permintaan suatu pihak yang fungsinya sebagai alternatif pemecahan masalah yang kontroversial. Prosedur pembahasan dan penulisannya dilakukan secara ilmiah
  5. Makalah Analisis - sifat dari makalah ini adalah obyektif-empiris
  6. Makalah Tanggapan - biasanya makalah ini sering dijadikan sebagai tugas mata kuliah bagi mahasiswa yang isinya merupakan reaksi terhadap suatu bacaan

Petunjuk Pembuatan Makalah

Pemilihan Topik

Topik adalah tema pembuatan makalah. Topik dapat pula diperoleh dari uraian latar belakang masalah. Latar belakang adalah sebab mengapa sebuah penelitian dilakukan atau alasan makalah ditulis. Sedangkan tema akan muncul karena adanya sebab pada latar belakang. Pemilihan topik harus menarik serta mencakup berbagai kajian ilmu yang memasyarakat. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah tersebut sesuai dengan ilmu yang dibutuhkan. Topik yang biasanya digunakan dalam penulisan makalah antara lain berkutat pada bidang akademis atau mata pelajaran dibangku sekolah seperti Sejarah, Agama, TIK, Kesehatan, Biologi, Geografi, Ekonomi, PKN, Fisika, dan Kewirausahaan.
Sebagai tambahan pertimbangan, Kusmarwanti, M.Pd menyarankan ada 4 hal yang harus Anda sesuaikan dalam menentukan sebuah topik makalah.
·         Kemampuan Anda dalam menguasai teori/kajian masalah
·         Ketersedian bahan pendukung, referensi dan literatur lain yang dapat Anda akses
·         Kesan menarik dan unik dari topik Anda.
·         Seberapa besar manfaat dari makalah yang Anda terbitkan secara umum

Pemilihan Bahasa

Dalam penulisan sebuah makalah, perlu diperhatikan juga mengenai penulisan serta bahasa yang digunakan. Makalah biasanya menggunakan bahasa baku atau sesuai ejaan yang disempurnakan.
Ketentuan penulisan makalah untuk cakupan internasional, harus menggunakan Bahasa Inggris agar dapat diterima juga secara internasional. Berbeda dengan penulisan untuk kalangan dalam negeri (Indonesia) harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD yang berlaku saat ini. Perlu Anda ketahui pula bahwa EYD biasanya disempurnakan setiap beberapa tahun.
Pemilihan bahasa serta penulisan makalah yang baik dan benar akan ikut menentukan bobot kualitas dari makalah yang Anda tulis. Jadi hal ini penting juga untuk diperhatikan. Pemilihan kata juga dirasa penting agar pembaca mampu memahami dengan baik maksud yang ingin Anda sampaikan dalam makalah. Hal ini akan menghindarkan dari kemungkinan adanya salah tafsir atau minim pemahaman terhadap esensi makalah Anda.  Pemilihan kata harus dengan bahasa baku atau ilmiah serta tepat sasaran, tidak bertele-tele namun tetap informatif. Akan lebih baik apabila setiap penjelasan yang Anda tulis disertai dengan contoh yang konkret sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya.

Susunan Kerangka Makalah

1. Cover
Cover/Sampul makalah memuat judul makalah serta nama penulis, logo lembaga/institusi, tempat dan tahun terbit. Nama penulis ditulis dengan jelas, nama asli dan nama lengkap tanpa disingkat serta tanpa menyebutkan gelar. Alamat penulis memuat nama instansi atau lembaga tempat penulis bekerja atau menempuh jenjang studi (universitas). Tahun terbit adalah tahun pada saat makalah telah selesai penelitian dan penulisannya kemudian diterbitkan untuk umum.
Judul pada halaman cover atau sampul menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan besar font sebesar 14, ditulis dengan pengaturan layout center (rata tengah). Untuk penulisan nama penulis dan tidak diperlukan huruf kapital untuk semua kata, cukup huruf kapital di awal kata. Namun untuk penulisan keterangan nama instansi atau jenjang pendidikan menggunakan huruf kapital dengan dicetak tebal.
Judul yang ditampilkan harus judul yang jelas, informatif, singkat namun menjelaskan isi dari penelitian dalam makalah tersebut. Anda tidak dianjurkan menuliskan judul makalah misalnya “Laporan Penelitian Kajian Sosial di Masyarakat”, Anda harus menjelaskan lebih spesifik pada judul Anda tersebut, yaitu misalnya “Pengaruh Budaya Patrilineal dalam kehidupan masyarakat Jawa” judul tersebut akan menginformasikan kepada pembaca, garis besar dari isi atau bahasan makalah Anda. 
2. Abstrak
Abstrak ditulis dalam dua bahasa atau dua versi, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Untuk penulisan dalam Bahasa Indonesia Anda tidak diperbolehkan menulis lebih dari 250 kata, sedangkan dalam Bahasa Inggris Anda tidak diperbolehkan menulis lebih dari 200 kata. Abstrak dapat berisi ringkasan atau bahasan pokok dari makalah, tujuan penelitian, metode penelitian, hipotesa, serta sedikit rangkuman hasil yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan. Jika Anda ingin menerbitkan makalah Anda pada skala internasional, maka Anda harus meletakkan abstract pada halaman utama atau halaman awal sebelum abstrak dalam Indonesia. Begitu juga jika ingin menerbitkan makalah dengan sasaran utama skala nasional, maka Anda harus menulis abstrak dalam Bahasa Indonesia pada halaman awal, baru kemudian abstract dalam Bahasa Inggris pada halaman berikutnya. Penulisan abstrak menyesuaikan tujuan dan sasaran Anda membuat makalah Anda tersebut.
Kata kunci menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, yaitu menyesuaikan bahasa yang digunakan pada abstrak. Jika abstrak dalam Bahasa Indonesia, maka kata kunci harus dalam Bahasa Indonesia. Sebaliknya jika abstract menggunakan penulisan dalam Bahasa Inggris, maka kata kunci harus dalam Bahasa Inggris (keywords). Kata kunci terdiri tidak lebih dari 3 sampai 5 kata. Kata kunci ditempatkan di bawah penulisan abstrak. Pada intinya, penulisan abstrak harus disesuaikan dengan tema dan tujuan penulisan makalah itu sendiri. Sedangkan kata kunci merangkum apa yang tertulis di dalam abstrak serta makalah penelitian Anda.
3. Daftar Isi
Daftar isi memuat informasi halaman dari isi makalah. Setiap bab dan sub-bab dalam makalah diberikan keterangan halaman agar memudahkan pembaca menemukan bahan yang akan dibaca. Daftar isi juga memuat daftar gambar dan daftar tabel (jika ada).
4. Kata Pengantar
Kata pengantar mencakup isi dari keseluruhan esensi makalah, yaitu membahas isi makalah secara menyeluruh namun umum. Hal ini perlu dilakukan agar pembaca mempunyai pandangan umum arah dari penelitian dalam makalah Anda tersebut.
Biasanya pada kata pengantar, penulis juga mencantumkan ucapan syukur kepada Tuhan YME, serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu proses penyelesaian makalah.
Dalam kata pengantar penulis juga dapat menjabarkan penjelasan waktu penulisan makalah, tempat penelitian, serta pihak-pihak yang menjadi mentor penulis dalam menyelesaikan makalah baik individu, instansi maupun lembaga-lembaga tertentu yang terlibat dan memberikan sumbangsih.
Dia akhir kata pengantar, penulis juga diperbolehkan menuliskan harapan penulisan makalah tersebut, manfaat bagi pembaca, kemudian penulis juga menerima masukan berupa kritik dan saran dari pembaca. Serta pencantuman nama lengkap penulis, tempat dan tanggal atau tahun (waktu) penulisan makalah tersebut namun tanpa dibubuhi tanda tangan.

5. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bahasan awal topik penelitian di dalam makalah yang disusun oleh dan dari sudut pandang penulis. Pendahuluan tidak perlu ditulis secara luas, cukup cakupan luarnya saja asalkan sudah mencakup esensi umum dari makalah Anda. Pendahuluan dapat dijelaskan secara umum dan singkat namun tujuan dan maknanya jelas. Pendahuluan dapat menjelaskan tentang pokok permasalahan awal yang ditemui. Permasalahan disini yang dimaksud adalah masalah yang ditemukan dan ingin diteliti dalam makalah Anda tersebut.
Di dalam bab pendahuluan, mencakup bab-bab penting dalam penelitian makalah. Biasanya di dalam pendahuluan terdapat tiga poin penting yang menjadi sub-bab nya yaitu Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Pembahasan.
6. Latar Belakang
Latar belakang menjelaskan secara umum permasalahan yang ditemukan, serta mengapa masalah tersebut perlu untuk diteliti kemudian di analisa dalam sebuah makalah. Latar belakang ditulis sejelas-jelasnya dengan penjelasan yang umum dan mudah dimengerti. Dapat pula dijelaskan dari awal hal yang ingin diteliti menjadi masalah yang perlu untuk dianalisis.
Latar belakang juga menjelaskan fakta-fakta, data-data, temuan penelitian sebelumnya, dan referensi yang penulis temukan, yaitu alasan yang membuat peneliti ingin meneliti hal tersebut. Penulis juga mengemukakan pendekatan serta landasan teori yang bisa digunakan untuk menelaah permasalahan yang ditemukan, yaitu dilihat dari sudut pandang teoritis.
Latar belakang ditulis dengan metode piramida terbalik, yaitu mengerucut ke bawah. Pada awalnya penulis menjelasakan secara luas dan umum gambaran permasalahan kemudian lama-kelamaan dikerucutkan menjadi poin permasalahan krusial, objek, serta ruang lingkup yang ingin diteliti.

7. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi pokok masalah yang ditemukan. Biasanya rumusan masalah sangat singkat dan padat, tidak lebih dari satu paragraf serta berisi poin-poin pertanyaan atau masalah yang akan diteliti. Poin pertanyaan biasanya antara 2 sampai 3 pertanyaan. Rumusan masalah merupakan hasil pengerucutan dari bahasan pada latar belakang yang telah diulas sebelumnya. Cara membuat rumusan masalah yang baik adalah mengerucutkan permasalahan melalui cara penyempitan kajian permasalahan yang begitu luas dan umum, menjadi masalah yang sangat khusus, spesifik dan menjurus, serta ditulis dalam bentuk pertanyaan yang kemudian akan diteliti dalam penelitian.
Tujuan penulisan rumusan masalah sanagt penting, yaitu alasan dari dilakukannya penelitian dalam makalah tersebut. Rumusan masalah juga berfungsi sebagai pedoman atau penentu arah penelitian, penentu metode dan teori yang akan diambil untuk digabungkan sebagai landasan teori dalam penelitian, serta memudahkan peneliti untuk menentukan sampel dan populasi penelitian.
              8. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan berisi manfaat dari penelitian yang dilakukan. Pada dasarnya manfaat ini ditujukan untuk pembaca. Manfaat diperoleh jika telah menemukan hasil atau kesimpulan dari permasalahan dan konfirmasi dari hipotesa awal. Tujuan pembahasan biasanya ditulis secara singkat namun menggambarkan serta mendeskripsikan manfaat penelitian kepada pembaca.
Tujuan pembahasan dibagi menjadi dua, tujuan fungsional dan tujuan individual. Tujuan fungsional lebih ditujukan kepada instansi yang terkena imbas dari hasil penelitian makalah yang Anda buat, yaitu manfaat penelitian Anda diharapkan mampu menjadi landasan mengambil kebijakan atau keputusan. Tujuan individual manfaatnya lebih kepada individu, yaitu menambah ilmu pengetahuan, pengenalan, serta pengalaman baru terhadap kajian yang belum diteliti sebelumnya.
Tujuan pembahasan juga memiliki manfaat penelitian kepada penulis, yaitu menambah kaidah wawasan penulis.
              9. Isi
Isi berisi uraian pokok dari topik makalah. Isi menjelaskan tentang permasalahan, penelitian yang dilakukan, metode penelitian, tempat penelitian, sasaran penelitian, serta penjabaran hasil data-data yang diperoleh di lapangan. Data yang diperoleh bisa merupakan data kualitatif, data kuantitatif, maupun mixed methods. Jika data dilakukan dengan proses wawancara, maka penulis bisa mencantumkan kutipan hasil pembicaraan dengan orang yang di wawancara atau narasumber tersebut. Namun jika data penelitian berupa data kuantitatif dapat mencantumkan hasil penelitian berupa daftar tabel berisi angka atau hal-hal yang bersifat numerik. Metode penelitian dapat dilakukan dengan metode survey, wawancara, dan pengamatan serta pengambilan data di lapangan.
Isi menjelaskan tentang definisi dan landasan teori, ulasan materi, penyelesaian masalah, serta solusi atau hasil penelitian.
10. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan penjabaran dari hasil penelitian yang diperoleh. Hasil penelitian diperoleh dari analisis rumusan masalah yang ditemukan kemudian dianalisis menggunakan teori dan metode penelitian yang dilakukan, sehingga diperoleh kesimpulan penelitian. Kesimpulan bisa sesuai dengan hipotesa namun bisa juga tidak sesuai dengan hipotesa awal sehingga muncul sebuah kesimpulan baru dari rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya. Kesimpulan juga menjabarkan apakah penelitian yang dilakukan telah menjawab rumusan masalah atau masih diperlukan penelitian lanjutan.
11. Saran
Saran lebih ditujukan penulis kepada pembaca. Saran diperoleh dari kesimpulan penelitian untuk lebih dikembangkan kembali, ditindaklanjuti, maupun diterapkan. Saran berisi manfaat penelitian kepada pembaca berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh kemudian diharapkan agar dilaksanakan atau diterapkan oleh pembaca. Tujuan atau harapannya adalah agar pembaca mampu menerapkan atau menggunakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dalam aplikasinya secara langsung di masyarakat baik secara teoritis maupun praktis.
12. Penutup
Penutup berisi harapan penulis kepada pembaca yaitu berharap agar penelitian tersebut bermanfaat kepada pembaca. Penulis juga memberikan kesan dan pesan serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung penulis atas kontribusi nya untuk menyelesaikan makalah penelitian. Penutup juga menjelaskan kekurangan serta kelebihan dalam penulisan makalah penelitian.
13. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi daftar referensi-referensi yang dicantumkan atau dipergunakan dalam penyusunan makalah. Daftar pustaka berisi paling sedikit 25 referensi, bisa dari jurnal, maupun buku. Penulisan daftar pustaka harus disusun secara sistematis serta diurutkan secara sistematis berdasarkan abjad/alfabetis menurut nama pengarang.
Daftar pustaka terdiri atas nama pengarang, tahun terbit publikasi, judul publikasi, serta tempat terbit dan penerbit. Pengaturan penulisan nama dalam daftar pustaka adalah dengan ketentuan nama keluarga harus ditulis terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh nama panggilan.
Jika daftar pustaka yang digunakan ditulis oleh nama pengarang yang sama namun beda waktu atau tahun penerbitan yang berbeda, maka yang harus ditulis terlebih dahulu adalah terbitan yang pertama. Namun jika nama pengarang sama, dan diterbitkan dalam tahun yang sama, maka ketentuan nya adalah nama pengarang disusun dengan membedakan tahun terbit dengan huruf abjad. Penulisan nama lengkap pengarang, hanya untuk item pertama, sedangkan item berikutnya sudah cukup dengan diberi tanda: ------- (strip dengan jumlah antara lima atau tujuh secara berkelanjutan).

·         Contoh Penulisan Daftar Pustaka:
o    Sigian, Sondang, (1995), Filsafat Administrasi. Jakarta, Gunung Agung
o    ------- (1997), Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
o    Sudjana, (1996a), Metode Statistik. Bandung, Tarsito
o    ------- (1996b), Tehnik Analisis Regresi Dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung, Tarsito


Blogroll