Blogger news

Kamis, 07 Januari 2016

Contoh Makalah

VARIASI BAHASA KARYAWAN PT. POLIPLAS MAKMUR SENTOSA DI DESA GEDANGANAK UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB 1
PENDAHULUAN

A.                 Latar Belakang
Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia, terutama fungsi komunikasi. Bahasa merupakan alat interaksi sosial atau alat komunikasi manusia. Dalam setiap kegiatan, bahasa dapat memberikan informasi yang berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan maupun secara langsung. Komunikasi adalah penyampaian pesan dan maksud dari seseorang kepada orang lain melalui bahasa. Timbulnya ragam bahasa atau variasi bahasa disebabkan adanya penutur untuk memilih bahasa sesuai dengan situasi dalam konteks sosialnya. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang timbul karena pemakaian yang berbeda, topik yang dibicarakan berbeda serta medium pembicaraan yang berbeda pula. Salah satu variasi bahasa yaitu prokem. Bahasa prokem adalah variasi ujaran yang bercirikan dengan kosakata baru ditemukan dan cepat berubah, dipakai oleh kaum muda atau kelompok sosial dan profesional untuk berkomunikasi di dalamnya.
Manusia merupakan makhluk individu dan makluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia perlu berinteraksi dengan manusia lain. Dalam interaksi, manusia menggunakan bahasa agar dapat menyampaikan apa yang mereka maksudkan. Menurut Kridalaksana (1994: 21) bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh  anggota suatu  masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Hal ini bisa dicermati bahwa bahasa merupakan unsur terpenting dalam sebuah komunikasi. Oleh sebab itu bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Interaksi dan komunikasi menjadi lebih mudah karena bahasa. Bahasa dapat dipergunakan untuk menyampaikan gagasan, ide, keinginan, perasan, atau pengalaman kepada orang lain. Seandainya tidak ada bahasa, komunikasi dan interaksi antar sesama manusia tidak akan mungkin berjalan atau terjadi dengan mudah dan hal ini yang menjadi pembeda dalam berkomunikasi pada makhluk lain. Hal tersebut, dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan salah satu pembeda utama antara manusia dengan makluk lain di bumi ini. Komunikasi dan interaksi antar manusia terjadi sempurna dengan perantara bahasa. Dengan kata lain, manusia tidak dapat terlepas dari bahasa mengingat peran penting bahasa dalam berinteraksi dan berkomunikasi pada kehidupan manusia.
Keberadaan manusia dalam masyarakat sangat beragam baik agama, status sosial, pendidikan, pekerjaan, gender, usia dan sebagainya. Di samping itu, dalam menjalani kehidupannya manusia membentuk kelompok-kelompok kecil sesuai dengan kepentingannya. Dari pernyataan tersebut maka bahasa akan mempunyai variasi-variasi sesuai kelompok penuturnya. Kekhususan dalam masing-masing kelompok bisa ditandai oleh adanya penggunaan variasi bahasa yang digunakan dalam suatu interaksi oleh pemakainya (Kartomiharjo, 1988: 4). Variasi dalam masing-masing kelompok ini dikenal dengan ragam bahasa atau variasi bahasa.
Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Variasi bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri.
Variasi di tingkat leksikon, seperti jargon dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau variasi tersendiri. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan, variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa.
Bahasa jargon atau bahasa prokem juga merupakan bahasa rahasia yang berubah-ubah, yang digunakan dalam alat komunikasi pada kelompok tertentu. Menurut Wahyuni (2009), Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Punk dapat diartikan sebagai ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan Komunitas Punk menjadi sebuah fenomena dalam masyarakat baik di Indonesia sendiri ataupun di dunia. Ideologi, tabiat anarkisme sampai dengan penggunaan bahasa, sepertinya telah menjadi sebuah kultur tersendiri bagi komunitas Punk itu sendiri. Dari segi Bahasa, banyak bahasa-bahasa komunitas Punk yang berisikan pesan sebuah pembebasan, pemberontakan, ataupun sebuah ancaman. Dari uraian tersebut diatas maka peneliti mengambil rumusan masalah bagaimana kekhasan bahasa dalam berkomunikasi di kalangan punker Malang. Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi, Hafied Cangara dalam Wahyuni (2009) menyebutkan bahwa bahasa didefinisikan sebagai seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi himpunan kalimat yang mengandung arti. (Cangara, 2002:103). Bahasa merupakan pesan verbal dimana pesan verbal merupakan bagian dari sistem sinyal dalam komunikasi dimana seseorang berbicara dan mendengarkan (DeVito, 2006:43).
Alasan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah penulis mempunyai pengalaman kerja di PT. Poliplas Makmur Sentosa. Ada bahasa yang hanya diketahui komunitas itu sendiri, sehingga menjadi hal yang menarik untuk dikaji. Dalam makalah ini akan dijelaskan keragaman atau variasi sosial bahasa yang digunakan oleh karyawan PT. Poliplas Indah Makmur Sentosa, Ungarang, Semarang.


B.                 Rumusan Msalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat kita rumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

a.       Bagaimana bentuk variasi bahasa di PT. Poliplas Makmur Sentosa?
b.      Apa fungsi variasi bahasa di PT. Poliplas Makmur Sentosa?
c.       Apa isi pesan variasi bahasa di PT. Poliplas Makmur Sentosa?

C.                 Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui variasi bahasa di PT. Poliplas Makmur Sentosa.
2.      Untuk mengetahui fungsi variasi bahasa di PT. Poliplas Makmur Sentosa.
3.      Untuk mengetahui isi pesan variasi bahasa di PT. Poliplas Makmur Sentosa.


BAB II
PEMBAHASAN


1.         Bentuk Variasi Bahasa Jargon di PT.Poliplas Makmur Sentosa
a.       Apalan             : Tempat karung setelah dijahit
b.      Aval                : Karung yang rusak atau cacat
c.       Eblek               :  Tempat identitas nama
d.      Forklip             : Alat mensin buat ngakutin barang
e.       Lori                 : Aalat bantu buat ngakutin karung
f.       Sedeng            : Warnanya berbeda
g.      Ngeslop           : Memasukan plastik ke dalam karung
h.      JB                    : Jahit bawah
i.        JA                    : Jahit atas
j.        GBKK            : Karung garis biru kiri kanan
k.      GMKK            : Karung garis merah kiri kanan
l.        PJO                 : Tempat cetak karung
m.    ADM               : Pengawas atau mbok-mbokan atau pak-pakan
n.      UTS                 : Mesin jahit laser atau lem (mesin tanpa benang)
o.      Stockcard        : Media berupa kertas yang mempunyai fungsi mencacat hasil                        produksi

2.    Fungsi Variasi Bahasa Sleng di PT.Poliplas Makmur Sentosa
a.       Fungsi dalam penggunaanya, yaitu fungsi yang memudahkan bagi orang atau kelompok yang memahaminya, mempermudah pengungkapan keterangan yang panjang dan berbelit sehingga menjadi bahasa yang efektif dan efisien dalam komunitas tersebut.
b.       Fungsi sebagai iedentitas kelompk tertentu. Kemampuan dalam menggunakan jargon akan mempengaruhi kreadibilitas dan kelayakan seseorang dalam kelompok karena mampu memahami ide dasar dalam komunikasi kelompok tersebut. Selain itu sleng juga dapat meningkatkan image, citra, dan prestige. Oleh karena itu, seseorang yang sering menggunakan sleng sesuai dengan kelompok yang di ikutinya atau tempat bekerja yang digeluti seseorang tersebut akan semakin bangga dengan sleng yang digunakannya.
c.       Variasi bahasa jargon ditentukan berdasarkan apa yang sedang dikerjakan (sifat kegiatan yang menggunakan bahasa).
d.      Tindak tutur komunikasi sebagai wujud aktual penggunaan bahasa. Dalam tindakan komunikasi ini ada beberapa tindak bahasa, yaitu menyela, memngundang, menyuruh, memnghadap, memerintah.
e.       Situasi komunikasi, yaitu konteks yang meliputi terjadinya peristiwa komunikasi atau konteks dimana peristiwa komunikasi itu  terjadi.
f.       Bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial.
g.      Bahasa memiliki fungsi yang amat penting bagi manusia, terutama untuk berkomunikasi. yang paling baik dan sempurna, juga merupakan alat yang ampuh untuk bekerjasama dengan antar anggota masyarakat.
h.      Bahasa yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya.

3.                   Isi Pesan Bahasa Jargon di PT.Poliplas Makmur Sentosa
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umunya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata lisan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti olek keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan dengan  menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Secara ringkas, prosses berlangsungnya komunikasi digambarkan sebagai berikut.
a.       Komunikator yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk babhasa atau lewat simbol-simbol yang dapat dimengerti oleh kedua pihaak.
b.      Pesan itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung.
c.       Komunikasi menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya kedalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
d.      Komunikasi memberikan umpan balik atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami isi pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
e.       Bahasa yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya.
f.       Bahasa tersebut bersifat konvesional yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan kesepakatan.
g.      Lambang-lambang tersebut bersifat arbiter (kesepakatan) digunakan secara berulang dan tetap.
h.      Bahasa bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambang lain.


BAB III
PENUTUP

A.                      Simpulan
          Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh semua orang, baik dari kalangan atas maupun kalangan rendah. Itulah yang menyebabkan mengapa banyak sekali variasi dalam bahasa.
Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen.
Pengajaran bahasa harus diarahkan kepada penggunaan kompetensi komunikatif oleh peserta didik, adapun cara menganalisis komunikasi melalui bahasa ialah, memeriksa fungsi-fungsi bahasa yang bersangkutan dengan komunikasi atau pemakaian bahasa tersebut
Sedangkan kontak social itu sendiri terbagi menjadi beberapa hal, yaitu:
Rumah (tempat tinggal), Masyarakat (lingkungan sekitar), sekolah, pertemuan dan kelompok social, kelompok masjid, kelompok bermain, dan media massa.


B.                      Saran

               Bahasa merupakan sesuatu yang penting serta merupakan identitas dan alat komunikasi segala usia, segala profesi dan jenis kelamin. Tentunya dengan segala perbedaan pemakai bahasa menjadikan bahasa tersebut beraneka ragam baik dari segi keformalan, sarana dan sebagainya. Sebagaimana kita ketahui perbedaan menjadikan manusia mengenal satu sama lain, perbedaan bukan alat pemisah akan tetapi alat pemersatu.










DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. (2010). Sosiolinguistik (Perkenalan Awal). Jakarta: Rineka Cipta.
Saragih, Ferdinan. (2010). Variasi Bahasa.
Apriani. 2008. “Variasi Bahasa, Isi Pesan, dan Kode Bahasa Chatting untuk Komunikasi Pergaulan di Internet”.
Kurniawan, Nazil. 2010. Membaca dan Mengurai Bahasa dalam Spanduk. Surakarta: Jagat Abjad.
Sundari. 2008. “Penggunaan Bahasa Prokem Waria di Kota Trenggalek”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wahyuni. 2009. “ Kekhasan Bahasa Dalam Berkomunikasi di Kalangan Komunitas Punker (Studi pada Komunitas Punk Malang)”. Skripsi. Malang: Universitas Muhamadiah Malang.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogroll